19 Januari, 2023

Tugas 2 Tuton Bank dan Lembaga Non Bank UT

 

1.   1.    Perbedaan risiko kredit dan risiko investasi

Risiko kredit adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

 

Sedangkan Risiko investasi adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan fluktuasi harga suatu asset dalam kegiatan investasi. Resiko ini sering dikaitkan dengan high risk, high return dimana adanya penghasilan yang tinggi maka terdapat resiko yang tinggi pula. Dala risiko ini terdapat beberapa jenis, yaitu

 

·         Risiko likuiditas , risiko atas produk investasi yang tidak mudah diperdagangkan atau tidak laku untuk dijual lagi

·         Risiko gagal bayar, risiko ini diakibatkan peminjam investasi tidak mampu melunasi sesuai yang telah disepakati

·         Risiko pajak

·         Risiko inflansi, penurunan nilai riil pokok investasi dan hasil investasi dimasa depan.

·         Risiko bunga, berkaitan dengan fluktuasi suku bunga yang berdampak pada hasil investasi.

·         Risiko daya beli, risiko yang timbul akibat pengaruh tingkat inflansi

·         Risiko valuta asing atau nilai tukar mata uang adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan ke mata uang domestik. Contoh: investor ingin menanamkan investasi berdenominasi US$.

·         Risiko negara

·         Risiko reinvestasi, risiko yang mengahsilkan investasi yang lebih rendah setelah diinvestasikan.

Contoh risiko kredit

Bank ACB memberikan kredit tanah kepada debitur perorangan. Saat memberikan kredit tersebut, bank memiliki risiko bahwa sebagian – atau seluruh – debitur perorangan tersebut akan gagal membayar bunga ataupun pokok kredit yang diterimanya. Sehingga risiko ini timbul karena perorangan tidak bisa membayar kredit yang diberikan oleh bank atau obligasi yang dibeli.

 

Contoh risiko investasi jenis valuta asing

Ketika seseorang menanamkan investasi dengan valuta asing dollar US$, disaat yang sama pula kurs rupiah melemah sehingga orang tersebut harus mengeluarkan modal yang banyak untuk berinvestasi. Sehingga hal tersebut dapat berisiko dalam kegiatan investasi karena hasil investasi yang akan datang belum tentu sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan karena ketidakstabilan mata uang.

 

2.  2. Deposito berjangka adalah jenis tabungan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, penerbitannya bisa perorangan ataupun lembaga. Tingkat bunga yang diberikan oleh bank lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. pengambilan tabungan juga hanya bisa dilakukan pada jatuh tempo. Sedangkan,

Sertifikat Deposito, Merupakan sertifikat yang tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.

Untuk perbedaanya sendiri, sebgai berikut :

·         Deposito  berjangka tidak bisa dipindahtangankan, sedangkan sertifikat deposio bisa dipindahtangankan bahkan bisa diperjualbelikan.

·         Bunga sertifikat wajib dibayarkan sejak pengajuan, sedangkan deposito berjangka dibayarkan saat jatuh tempo.

·         Deposito berjangka dapat diperpanjang meskipun jangka waktu telah habis. Sedangkan sertifikat deposito harus membutuhkan prosedur khusus dari pihak bank atau lembaga keuangan kepada seorang investor untuk memperpanjang.

Keuntungan dan kelemhan deposito berjangka

Keuntungan

kelemahan

·         Sarana pengalokasian dana yang menguntungkan

·         Suku bunga yang lebih tinggi

·         Lebih mudah mengakses bunga deposito

·         Resiko kerugian yang cukup kecil

 

 

·         Hasil imbal yang rendah

·         Deposito lemah terhadap inflasi

·         Nilai pengalokasian dana yang tidak akan bertambah

 

Contoh deposito berjangka:

Jika seorang nasabah bank deposan mendepositkan uangnya pada tanggal 30 maret 2020 untuk 3 bulan mendatang, maka tanggal jatuh temponya setelah 3 bulan adalah tanggal 30 juli 2020, dana apabila dicairkan sebelum jatuh tempo maka si deposan akan dikenakan denda yang bjumlahnya tergantung dari bank yang bersangkutan.

Keuntungan dan kelemhan sertifikat deposito

Keuntungan

Kelemahan

·         Mendapatkan bunga diawal, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi di tempat lain

·         Suku bunganya lebih  tinggi daripada deposito biasa, dengan suku bunga acuan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR).

·         Dapat diperjualbelikan di pasar uang.

 

 

·         Kesulitan dlam melepas sertifikat pada harga sesuai ekspetasi

·         Pajak dibayar didepan menyulitkan perhitungan harga transaksi dipasar uang

 

Contoh sertifikat deposito:

Seorang nasabah akan menyimpan uang di bank dalam bentuk sertifikat deposito dengan nominal 10 juta maka nasabah tidak perlu membayar 10 juta, tetapi cukup membayar Rp 9.636.554 kemudian saat jatuh tempo 3 bulan bank akan membayar kepada anda sebesar nominal sertifikat deposito yaitu 10 juta. Dengan menggunakan sertifikat deposite maka orang tersebut mendapatkan keuntungan yaitu bunga diawal . dan akan mendapatkan uangnya pada saat jatuh tempo. dengan berdasarkan kebijakan pada bank yang digunakan investasi.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar